Order Pesanan

Senin, 09 Februari 2015

Yuk Wisata Ke Pecinan Palembang

Menelusuri jejak sejarah Kota Palembang tidak akan pernah lepas dari kisah suku bangsa Cina yang konon sudah ada di Bumi Sriwijaya sejak Raja Palembang meminta Kaisar Yung Lo (dinasti Ming tahun 1405) mengirimkan utusan ke sini. Adapun utusan yang dikirim pada waktu itulah adalah Laksamana Agung Ceng Ho.

Laksamana Ceng Ho, terkenal sebagai seorang penjelajah, penakluk, diplomat serta pedagang ulung. Sebagai seorang muslim, dia juga suka melakukan dakwah. Dengan menggunakan puluhan kapal besar serta membawa ribuan awak kapal, Sang Laksamana diberikan sebuah tugas untuk menangkap seorang bajak laut yang juga asal China.
Konon dari ribuan awak kapal Sang Laksamana inilah, akhirnya memilih tinggal dan menetap di Palembang sehingga beranak cucu. Inilah yang menjadi cikal bakal keturunan Cina di kota ini.
Jejak peninggalan suku Cina dapat dilihat dari salah satu warisan sebuah kampung yang mana dulu hampir seluruh penduduknya adalah orang Cina perantuan. Kampung ini saat zaman belanda pernah dipimpin oleh seluruh Kapitan. Sehingga nama kampung ini sering disebut dengan Kampung Kapitan.
Kapitan terakhir adalah generasi ke 10 yaitu Tjoa Ham Hin (1850) dan diangkat oleh Belanda pada tahun 1880 sampai beliau wafat pada tahun 1921. Saat ini generasi ke 13 masih ada di tempat ini.

Kampung Kapitan
Untuk menuju ke lokasi wisata Kampung Kapitan anda cukup melalui perjalanan yang melewati jembatan Ampera yang membelah sungai musi menjadi dua bagian yaitu daerah ulu dan ilir. Setelah itu anda akan menuju ke daerah Kelurahan 7 Ulu dimana Kampung Kapitan itu berlokasi.

Anda akan menemuin rumah panggung (rumah khas orang Palembang).Ada 3 bangunan dengan ukuran lebar 24 meter dan panjang 50 meter. Diantara 3 rumah tersebut, rumah yang di tengah digunakan untk menyimpan abu keluarga yang meninggal yang disebut perabuan. Hingga saat ini rumah tersebut masih ditunggu oleh keluarga Tjoa generasi ke 13.
Kini penduduk di kampung kapitan tidak lagi 100% Tionghoa, namun suasana etnis Tionghoa masih sangat kental. Disekitar masih terdapat beberapa lampion dan juga anak-anak bermata sipit yang sedang bermain petasan.
Umumnya kegiatan warga keturunan Cina di kota Palembang selain berdagang juga berjualan. Salah satu cikal bakal pusat kuliner Palembang yang terkenal saat ini yaitu pempek menurut cerita berasal dari kampung ini. Sehingga sampai dengan sekarang daerah 7 Ulu terkenal sebagai daerah penghasil pempek.
Saat menjelang Imlek umumnya banyak warga keturunan Cina yang berwisata ke Palembang akan mengunjungi kampung Kapitan ini. Selain mengenang sejarah asal usul nenek moyangnya, mereka juga biasanya membeli pempek di daerah sini.
Semua kenikmatan dan kenyamanan serta kisah sejarah warga Kampung Kapitan dapat anda rasakan sendiri ketika berkunjung ke sini. Chawako sewa mobil palembang siap mengantarkan anda untuk bertamasya sambil menikmati liburan bersama keluarga anda di daerah pusat sejarah pecinan Palembang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar