Cap Go Meh (Hokkien: εδΊζ) melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam). Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari.
Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan. Di Taiwan ia dirayakan sebagai Festival Lampion. Di Asia Tenggara ia dikenal sebagai hari Valentine Tionghoa, masa ketika wanita-wanita yang belum menikah berkumpul bersama dan melemparkan jeruk ke dalam laut - suatu adat yang berasal dari Penang, Malaysia.
Festival Cap Go Meh yang berlangsung di Palembang biasanya berpusat di Pulau Kemaro. Yang berada di tengah sungai Musi. Biasanya banyak kalangan pecinan yang datang saat menjelang malam puncak Cap Go Meh. Umumnya wisatawan yang datang berasal dari kota Palembang sendiri dan juga dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Cina.
Sejak 2006, di Pulau Kemaro sudah dibangun sebuah pagoda setinggi sembilan lantai. Dari kejauhan saat melintasi Sungai Musi, bangunan berwarna merah ini terlihat sangat mencolok dan menarik, berada di tengah kepulan industri yang berada di pinggiran Sungai Musi.
Pulau Kemaro dikelola oleh Yayasan Toa Pekkong dimana setiap tahunnya pada malam Cap Go Meh, yaitu malam perayaan bulan purnama pertama setelah Imlek, ratusan ribu orang memadati kompleks seluas 6 hektar itu. Biasanya jumlah pengunjung mencapai 500.000 orang ke Pulau Kemaro.
Saat malam bulan purnama pertama setelah Imlek, Pulau Kemaro akan dihiasi beraneka ragam jenis lampion dan lampu puluhan ribu watt menerangi kawasan wisata ini. Hiburan biasanya akan diisi dengan kesenian dari unsur Cina tradisional.
Saat malam bulan purnama pertama setelah Imlek, Pulau Kemaro akan dihiasi beraneka ragam jenis lampion dan lampu puluhan ribu watt menerangi kawasan wisata ini. Hiburan biasanya akan diisi dengan kesenian dari unsur Cina tradisional.
Untuk menuju ke Pulau Kemaro ini dapat dilakukan dengan melalui perjalanan melintasi Sungai Musi. Dimana sudah tersedia speed boat dan ketek (perahu tradisional Palembang) yang siap mengantar anda. Waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 30 menit saja.
Anda juga dapat melalui kawasan belanja di pecinan Palembang yang berada di Sayangan. Disini tersedia beraneka ragam jenis kue buatan penduduk lokal Cina Palembang. Mulai dari kue keranjang, kue bulan, pia, lemper, bolu kukus dan beraneka ragam makanan khas masyarakat Palembang termasuk pempek, celimpungan, burgo, laksan, model dan tekwan pun ada disini.
Bila anda sebagai seorang wisatawan tidak mau repot. Maka tersedia juga jasa sewa mobil harga murah di palembang sama supir merangkap sebagai guide yang dapat menemani perjalanan Cap Go Meh anda. Anda tinggal menghubungi Chawako Rental Mobil Palembang supaya dapat dijemput di bandara, antar ke hotel, lanjut ke wisata Cap Go Meh di Pulau Kemaro, belanja oleh-oleh khas Palembang serta diantar kembali ke Hotel. Sampai dengan saat cek out dari hotel untuk diantar kembali ke bandara untuk pulang ke kota asal anda.